Friday, December 20, 2019

Dasar-dasar Perilaku Individu


Dasar-dasar 
Perilaku Individu

Tujuan Pembelajaran

n Mendefinisikan ciri-ciri biografis yg utama.

n Mengidentifikasikan dua tipe kemampuan.

n Membentuk perilaku orang lain.

n Mengkaji empat bentuk “penguatan” (reinforcement).

n Menjelaskan peran hukuman dalam pembelajaran.

n Menerapkan self-management.

Karakteristik Biografis

Persepsi yang beragam …

n Ada yg melihat sejumlah kualitas positif pd pekerja yg lebih tua: pengalaman, kematangan, etika kerja yg kuat, komitmen thd kualitas.

n Pekerja yg lebih tua juga dipandang kurang luwes dan sering menunjukkan resistensi thd teknologi baru.

n Berdasarkan studi ttg hubungan usia & turnover, pekerja yg lebih tua lebih rendah turnovernya.

Benarkah usia berkorelasi negatif dengan kemangkiran?

n  Kebanyakan studi menunjukkan hubungan negatif, ttp kajian yg mendalam membuktikan bahwa hubungan usia-kemangkiran scr parsial merupakan fungsi dari apakah ketidakhadiran itu bisa dihindari atau tidak.

n  Secara umum, pekerja yg lebih tua menunjukkan tingkat ketidakhadiran-yg-bisa-dihindari yg lebih rendah.

n  Akan tetapi, mereka cenderung lbh tinggi ketidakhadirannya bila ketidakhadiran itu tak dapat dihindari, antara lain disebabkan oleh kondisi kesehatan yg lbh rendah.

Benarkah produktivitas menurun seiring bertambahnya usia dan berkurangnya keterampilan individu?

n Bukti-bukti yg ada bertentangan dgn kepercayaan dan asumsi tsb.

n Review atas penelitian menyimpulkan bahwa usia tidak berhubungan dengan kinerja.

¨ Kesimpulan ini berlaku utk hampir semua jenis pekerjaan, profesional dan nonprofesional.

Hubungan antara usia dan
kepuasan kerja

n Bukti-bukti yg ada beragam.

n Kebanyakan studi mengindikasikan hubungan positif antara usia – kepuasaan, paling tidak sampai usia 60.

n Sejumlah studi yg lain menunjukkan hubungan yg berbentuk U.

¨ Bila karyawan profesional dan nonprofesional dipisahkan, kepuasan cenderung semakin tinggi seiring meningkatnya usia, sementara bagi nonprofesional semakin menurun pd usia pertengahan dan kemudian meningkat lagi pada tahun-tahun terakhir (menjelang pensiun). 

Karakteristik Biografis

Adakah perbedaan      &      ?

n Bukti mengindikasikan, hanya sedikit sekali, atau bahkan tidak ada, perbedaan yg penting antara keduanya.

¨ Tidak perbedaan yg konsisten dlm  kemampuan penyelesaian masalah, kemampuan analitik, hasrat berkompetisi, motivasi, sosiabilitas, atau kemampuan belajar.

¨ Perempuan lbh patuh od otoritas, dan laki-laki lebih agresif dan lebih tinggi ekspektasi keberhasilannya, ttp ini perbedaan kecil saja.

¨ Tak ada bukti yg mengindikasikan bahwa gender mempengaruhi kepuasan kerja.

Preferensi jadwal kerja

n Ada perbedaan berkenaan dengan preferensi thd jadwal kerja.

¨ Ibu-pekerja lebih cenderung menyukai pekerjaan paruh-waktu, jadwal kerja yg fleksibel, dan bekerja dari rumah (telecommuting) agar bisa mengakomodasikan kewajibannya thd keluarga.

Tingkat ketidakhadiran dan  turnover

n Bukti-bukti beragam.

n Sejumlah studi menyimpulkan bahwa perempuan lebih tinggi tingkat turnovernya; studi lain menyimpulkan tidak ada perbedaan.

¨ Tampaknya belum ada informasi yg memadai utk mengambil kesimpulan yang utuh.

n Penelitian ttg ketidakhadiran scr konsisten menunjukkan bahwa perempuan memiliki tingkat ketidakhadiran yg lebih tinggi.

¨ Penjelasan logis: ekspektasi budaya yg menempatkan tanggung jawab thd rumah dan keluarga sebagai prioritas. 

Karakteristik Biografis

Status perkawinan dan produktivitas

n Belum cukup banyak studi untuk menarik kesimpulan apa pun ttg dampak status perkawinan thd produktivitas.

¨ Penelitian scr konsisten menunjukkan bahwa karyawan yg telah menikah lebih rendah ketidakhadirannya, lbh rendah turnovernya, dan lebih tinggi kepuasan kerjanya dibandingkan dgn karyawan yg belum menikah.

¨ Hubungan sebab-akibat antara keduanya belum jelas.

¨ Penelitian tidak mengungkapkan status lain di luar menikah atau bujangan.

Karakteristik Biografis

Adakah pengaruh masa kerja?

n Isu ini masih mengandung sejumlah miskonsepsi dan spekulasi.

n Kajian ttg hubungan senioritas-produktivitas telah banyak dilakukan.

¨ Dgn mendefinisikan senioritas sbg “waktu dlm sebuah pekerjaan tertentu”—bukti terbaru memperlihatkan hubungan positif antara senioritas dan produktivitas kerja.

n Studi yg dilakukan menunjukkan hubungan negatif antara masa kerja dan kemangkiran.

Adakah pengaruh masa kerja?

n Masa kerja juga merupakan variabel yg dapat digunakan untuk menjelaskan turnover.

¨ “Masa kerja scr konsisten terbukti berkorelasi negatif dgn turnover dan sering disebut sbg salah satu prediktor turnover yg terbaik”.

n Bukti yg ada menunjukkan bahwa masa kerja berkorelasi positif dengan kepuasan kerja.

Kemampuan Intelektual

n Bakat angka/numerik.

n Pemahaman verbal.

n Kecepatan persepsi.

n Penalaran induktif.

n Penalaran deduktif.

n Visualisasi ruang.

n Kemampuan mengingat.

 

Kesesuaian Antara Pekerjaan & Kemampuan

n Persyaratan pekerjaan

n Kemampuan pekerja

 

Pembelajaran (Learning)

n Setiap perubahan perilaku yang relatif menetap/permanen sebagai hasil dari pengalaman.

n Beberapa teori pembelajaran:

y Classical Conditioning.

y Operant Conditioning.

y Social Learning Theory.

 

 

Ringkasan dan Implikasi

n Usia tampaknya tidak berhubungan dengan produktivitas; pekerja yg lebih tua dan lebih lama masa kerjanya lebih kecil kemungkinan mengundurkan diri; karyawan yg menikah lebih jarang mangkir, lebih betah, dan lebih tinggi kepuasan kerjanya.

n Kemampuan secara langsung mempengaruhi unjuk-kerja dan kepuasan melalui kesesuaian pekerjaan-kemampuan.


0 comments:

Post a Comment

Blogroll

loading...
 

Catatanku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang