Ada
beberapa faktor yang menunjang berkembangnya wanita karier dalam bidang
wirausaha, yaitu:
(a) Naluri
kewanitaan yang bekerja lebih cermat, pandai mengantisipasi masa
depan, menjaga keharmonisan, kerjasama dalam rumah tangga, dapat diterapkan
dalam kehidupan usaha
(b) Mendidik
anggota keluarga agar berhasil di kemudian hari, dapat dikembangkan dalam
manajemen perusahaan.
(c) Faktor
adat istiadat, contohnya di Bali dan Sumatra Barat, dimana wanita memegang
peranan dalam mengatur Rumah Tangga.
(d) Lingkungan
kebutuhan hidup seperti jahit menjahit, menyulam, membuat kue, aneka masakan,
kosmetik, mendorong lahirnya wanita pengusaha yang mengembangkan komoditi
tersebut.
(e) Majunya
dunia pendidikan wanita sangat mendorong perkembangan wanita karier, menjadi
pegawai, atau membuka usaha sendiri dalam berbagai bidang usaha.
Adapun
disamping faktor-faktor yang mendorong, juga ada faktor yang menghambat wanita
untuk menjadi pengusaha, antara lain:
1. Faktor
kewanitaan, dimana sebagai ibu RT ada masa hamil, menyusui tentu agak
mengganggu jalannya bisnis. Hal ini dapat diatasi dengan mendelegasikan
wewenang atau tugas kepada karyawan.
2. Faktor
sosial budaya, adat istiadat. Wanita sebagai ibu rumah tangga bertanggung jawab
penuh dalam urusan RT. Bila anak atau suami sakit, ia harus memberikan
perhatian penuh. Dan ini akan mengganggu aktifitas usahanya. Wanita tidak bebas
melakukan perjalanan ke luar kota, mengadakan lobi, acara makan malam, dan
lainnya. Juga adanya anggapan/ kebiasaan dalam suatu rumah tangga bahwa
suamilah yang memberi nafkah, suami yang bekerja, maka sulit juga berkembangnya
usaha menjadi usaha yang besar.
3. Faktor
emosional yang dimiliki wanita, disamping menguntungkan juga bisa merugikan.
Misalnya dalam pengambilan keputusan, karena ada faktor emosional, maka
keputusan yang diambil juga akan kehilangan rasionalitasnya. Juga dalam
memimpin karyawan, muncul elemen-elemen emosional yang mempengaruhi hubungan
dengan karyawan pria atau wanita yang tidak rasional lagi.
4. Sifat
pandai, cekatan, hemat dalam mengatur keuangan rumah tangga, akan berpengaruh
terhadap keuangan perusahaan. Kadang-kadang wanita pengusaha agak sulit dalam
mengeluarkan uang, dan harga-harga dipasang agak tinggi. Kebiasaan kaum ibu
adalah bila ia mau membeli menawar rendah sekali, tapi bila mau menjual dengan
harga sangat tinggi.
Sebab-sebab kegagalan bisnis
kecil (Bovee, 2004):
§ Kurang
menguasai manajemen
§ Kurang
pengalaman dalam industry
§ Kekurangan
modal
§ Perencanaan
bisnis kurang matang
§ Kurang
jelas, tidak realistis dalam menetapkan tujuan
§ Tidak
berhasil menarik konsumen
§ Pertumbuhan
tidak terkendali
§ Lokasi
kurang cocok
§ Keuangan
kurang control, persediaan barang kurang mencukupi.
Semua
kelemahan-kelemahan dapat diatasi dengan berbagai cara, dengan bantuan
teknologi yang semakin canggih dewasa ini, serta dunia pendidikan/pelatihan
yang dapat membantu kelemahan-kelemahan dalam manajemen emosional.
0 comments:
Post a Comment