Monday, December 9, 2019

MAKALAH ADAB BERPAKAIAN


BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
            Berpakaian sesuai syariat islam hukumnya wajib bagi seluruh umat muslim di dunia. Namun budaya berpakaian sesuai syariat islam pun saat ini sudah memudar, anak muda mulai terpengaruh oleh budaya pakaian dari barat. Ironisnya mereka (perempuan) seakan bangga memamerkan lukuk tubuh serta bentuk tubuhnya. Mereka(perempuan) sering kali memamerkan bagian tertentu pada tubuh mereka dengan tujuan untuk mendapatkan pujian dari orang lain akan indahnya tubuh mereka. Perbuatan tersebut sudah tentu diharamkan oleh agama islam.          
            Tentunya kita sebagai umat manusia dan sebagai umat muslim, kita patut menjauhi apa saja yang diharamkan dalam agama islam. Budaya yang bukan termasuk budaya kita seharusnya kita buang jauh-jauh dari hadapan kita.

B.     Maksud dan Tujuan
            Adapun maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan tentang berpakaian sesuai syariat islam serta azab bagi yang tidak mengikuti ajaran berpakaian sesuai syariat islam.












BAB II 
PEMBAHASAN



1.        BERPAKAIAN SESUAI SYARIAT ISLAM
Adab berpakaian adalah sebagai berikut :
1.      Pakaian harus menutupi aurat.
2.      Pakaian harus bersih dan rapi
3.      Untuk laki-laki, agar memakai pakaian yang panjang sampai menutupi aurat
4.      Sedangkan wanita, harus menggunakan pakaian yang menutupi anggota tubuhnya keculai wajah dan kedua telapak tangan
5.      Para lelaki muslim, haram hukumnya menggunakan sutra dan emas. Oleh karena itu, dilarang bagi lelaki muslim untuk menggunakan barang-barang diatas.sebagaimana sabda Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya dua benda ini (emas dan sutera) haram atas lelaki ummatku.” (H.R.Abu Daud)
6.      Dalam islam tidak diperkenankan lelaki memakai pakaian wanita dan sebaliknya. Karena hal ini dapat menyebabkan “tassabuh”
7.      Dalam ajaran islam, hukumnya sunat memakai pakaian dengan diawali bagian kanan
8.      Tidak diperkenankan memakai pakaian yang mewah
9.      Lebih mengutamakan pakaian yang berwarna putih
10.  Hendaklah berpakaian yang rapi dan sopan

2.      ADAB BERDANDAN MENURUT SYARIAT ISLAM
            Adab ini adalah amalan yang diamalkan oleh Nabi Yusuf A.S. yang telah diangkatkan darjat dari hamba menjadi seorang pembesar.. Barangsiapa yang mengamalkannya setiap hari dan sebati dalam hidupnya, maka mereka akan sentiasa dipandang manis, berseri dan dikasihi pada setiap mata yang memandangnya. Ia juga merupakan rahsia awet muda dan Insya Allah apa yang dihajati akan tercapai.
Apabila menghadap cermin bacalah:
1.      Selawat 3 X
2.      Bismillahirahmanirahim segala puji bagi Allah yang memperbaiki tingkah laku maka perhaluskan budi pekertiku.
Sentuh muka dengan jari dimulakan dengan :
1. Mulut
2. Hidung
3. Mata
4. Dahi Mulalah bersolek. Setelah selesai Baca Bismillahirahmanirahim Doa nabi Yusuf (surah Al Baqarah ayat 165) 10X.
Sambil niat apa yang terjadi sambil merenung ke :
1. Mulut
2. Hidung
3. Mata
4. Dagu

3. PERBEDAAN ANTARA MUSLIM DENGAN NON MUSLIM
            Di antara kaedah penting dalam agama kita adalah kaum muslimin baik laki-laki maupun perempuan tidak diperbolehkan untuk menyerupai orang kafir baik dalam masalah ibadah, hari raya maupun pakaian yang menjadi ciri khas mereka. Ini merupakan kaidah penting dalam agama kita yang sudah tidak diindahkan oleh banyak kaum muslimin. Patut diketahui bahwa dalil-dalil yang menunjukkan benarnya kaidah di atas adalah banyak sekali baik dari ayat al- Qur’an maupun hadits-hadits Nabi. Berikut ini adalah di antara ayat al-Qur’an yang menunjukkan adanya kaidah di atas. Allah berfirman yang artinya, “Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui.” (QS. Al- Jatsiah [45]: 18).

Yang dimaksud hawa nafsu mereka adalah semua hal yang mereka inginkan termasuk di antaranya adalah perilaku lahiriah dari orang-orang musyrik yang merupakan konsekuensi dan turunan dari agama mereka yang batil. Itu semua merupakan bagian dari apa yang mereka inginkan. Mencocoki mereka dalam perilaku lahiriah berarti mengikuti keinginan mereka. Oleh karenanya orang-orang kafir gembira dan bersuka cita ketika kaum muslimin mengikuti sebagian perilaku mereka. Bahkan mereka rela mengeluarkan harta dalam jumlah besar agar peniruan itu terjadi.

4. BERJILBAB DAN KASIYATUN‘ARIYATUN’
Kasiyatun‘ariyatun’ Satu-satunya cara buat kita untuk menjadi berharga adalah dengan berjilbab. Tutup dari rambut sampai kaki kecuali wajah dan telapak tangan. Sesuai pula dengan apa yang Rasulullah jelaskan dalam setiap hadits-haditsnya.
Syarat-syarat adab berpakaian bagi wanita dalam agama islam :
1. Menutup aurat
2. Tidak tembus pandang
3. Tidak membentuk tubuh
            Tidak tembus pandang dan tidak membentuk tubuh. Yang dimaksud dengan tidak tembus pandang dan tidak membentuk tubuh ialah pakaian yang benar-benar menutupi seluruh tubuh kita tanpa sedikitpun memperlihatkan bagian tubuh kita (dada,likuk tubuh,pinggul).  Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 ٌﻁﺎَﻴِﺳ ْﻢُﻬَﻌَﻣ ٌﻡْﻮَﻗ ﺎَﻤُﻫَﺭَﺃ ْﻢَﻟ ِﺭﺎَّﻨﻟﺍ ِﻞْﻫَﺃ ْﻦِﻣ ِﻥﺎَﻔْﻨِﺻ ٌﺕﺎَﻴِﺳﺎَﻛ ٌﺀﺎَﺴِﻧَﻭ َﺱﺎَّﻨﻟﺍ ﺎَﻬِﺑ َﻥﻮُﺑِﺮْﻀَﻳ ِﺮَﻘَﺒْﻟﺍ ِﺏﺎَﻧْﺫَﺄَﻛ ِﺖْﺨُﺒْﻟﺍ ِﺔَﻤِﻨْﺳَﺄَﻛ َّﻦُﻬُﺳﻭُﺀُﺭ ٌﺕَﻼِﺋﺎَﻣ ٌﺕَﻼﻴِﻤُﻣ ٌﺕﺎَﻳِﺭﺎَﻋ ﺎَﻬَﺤﻳِﺭ َّﻥِﺇَﻭ ﺎَﻬَﺤﻳِﺭ َﻥْﺪِﺠَﻳ َﻻَﻭ َﺔَّﻨَﺠْﻟﺍ َﻦْﻠُﺧْﺪَﻳ َﻻ ِﺔَﻠِﺋﺎَﻤْﻟﺍ ﺍَﺬَﻛَﻭ ﺍَﺬَﻛ ِﺓَﺮﻴِﺴَﻣ ْﻦِﻣ ُﺪَﺟﻮُﻴَﻟ

“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128).
            Hadits ini merupakan tanda mukjizat kenabian. Kedua golongan ini sudah ada di zaman kita saat ini. Hadits ini sangat mencela dua golongan semacam ini. Kerusakan seperti ini tidak muncul di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena sucinya zaman beliau, namun kerusakan ini baru terjadi setelah masa beliau hidup (Lihat Syarh Muslim, 9/240 dan Faidul Qodir, 4/275). Wahai Rabbku. Dan zaman ini lebih nyata lagi terjadi dan kerusakannya lebih parah. Saudariku, pahamilah makna ‘kasiyatun‘ariyatun’ An Nawawi dalam Syarh Muslim ketika menjelaskan hadits di atas mengatakan bahwa ada beberapa makna kasiyatun ‘ariyatun. Makna pertama: wanita yang mendapat nikmat Allah, namun enggan bersyukur kepada-Nya. Makna kedua: wanita yang mengenakan pakaian, namun kosong dari amalan kebaikan dan tidak mau mengutamakan akhiratnya serta enggan melakukan ketaatan kepada Allah. Makna ketiga: wanita yang menyingkap sebagian anggota tubuhnya, sengaja menampakkan keindahan tubuhnya. Inilah yang dimaksud wanita yang berpakaian tetapi telanjang. Makna keempat: wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya telanjang. (Lihat Syarh Muslim, 9/240). Pengertian yang disampaikan An Nawawi di atas, ada yang bermakna konkrit dan ada yang bermakna maknawi (abstrak). Begitu pula dijelaskan oleh ulama lainnya sebagai berikut. Ibnu ‘Abdil Barr rahimahullah mengatakan, “Makna kasiyatun‘ariyatun adalah para wanita yang memakai pakaian yang tipis yang menggambarkan bentuk tubuhnya, pakaian tersebut belum menutupi (anggota tubuh yang wajib ditutupi dengan sempurna). Mereka memang berpakaian, namun pada hakikatnya mereka telanjang.” (Jilbab Al Mar’ah Muslimah, 125-126). Kesimpulannya adalah kasiyatun ‘ariyat dapat kita maknakan: wanita yang memakai pakaian tipis sehingga Nampakbagian dalam tubuhnya dan wanita yang membuka sebagian aurat yang wajib diatutup. Tidakkah Engkau Takut dengan Ancaman Ini Lihatlah ancaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Memakaian pakaian tetapi sebenarnya telanjang, dikatakan oleh
beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.”
            Perhatikanlah saudariku, ancaman ini bukanlah ancaman biasa. Perkara ini bukan perkara sepele. Dosanya bukan hanya dosa kecil. Lihatlah ancaman Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam di atas. Wanita seperti ini dikatakan tidak akan
masuk surga dan bau surga saja tidak akan dicium. Tidakkah kita takut dengan ancaman seperti ini? An Nawawi rahimahullah menjelaskan maksud sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: ‘wanita tersebut tidak akan masuk surga’. Inti dari penjelasan beliau rahimahullah: Jika wanita tersebut menghalalkan perbuatan ini yang sebenarnya haram dan dia pun sudah mengetahui keharaman hal ini, namun masih menganggap halal untuk membuka anggota tubuhnya yang wajib ditutup
(atau menghalalkan memakai pakaian yang tipis), maka wanita seperti ini kafir,kekal dalam neraka dan dia tidak akan masuk surga selamanya. Dapat kita maknakan juga bahwa wanita seperti ini tidak akan masuk surga untuk
pertama kalinya. Jika memang dia ahlu tauhid, dia nantinya juga akan masuk
surga.Wallahu Ta’ala a’lam. (Lihat Syarh Muslim, 9/240) Ini adalah gambar salahsatu contoh berjilbab yang salah:

5. 
AZAB BUAT PEREMPUAN YANG TIDAK MAU BERHIJAB
1.      Azab buat perempuan yang membuka rambut kepalanya selain suaminya adalah : rambutnya akan digantung dengan api neraka sehingga mendidih otaknya dan ini terjadi sampai berapa lama ia di dunia semasa hidupnya belum menutup rambut kepalanya.
2.      Perempuan yang suka berpakaian seksi dan menonjolkan dadanya adalah : “digantung dengan rantai api neraka dimana dada dan pusatnya diikat dengan api neraka serta betis dan pahanya diberikan panggangan seperti manusia memanggang kambing di dunia dan api neraka ini sangat memedihkan perempuan ini. ”
3.      Azab buat perempuan yang suka menjadi penggoda dan berusaha menggairahkan pria lain dengan tubuhnya yang aduhai adalah “perempuan ini mukanya akan menghitam dan memakan isi perutnya sendiri” ( hadits diriwayatkan imam bukhari dan muslim ) hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. (qs. At tahriim: 8)


BAB VII
PENUTUP

1.      Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa adab berpakaian sangatlah diperhatikan, khususnya bagi kaum muslim dan muslimah. Karena itu semua
dapat mencerminkan sikap, sifat,dan tingkah laku orang yang mengenakannya. Pakaian yang sesuai dengan syariat islam adalah pakaian yang dianjurkan oleh NabiMuhammad SAW , ada baiknya sebagai kaum muslimin kita mengikuti anjuran dari nabi besar kita yaitu Nabi Muhammad SAW. Jauhilah larangan Allah SWT tentangmembuka aurat (bagi wanita) jika tidak ingin merasakan azab pedih dari-Nya.Naudzubillah min dzalik,semoga kita tidak termasuk golongan seperti itu.
Demikian makalah ini kami sampaikan. Semoga apa yang disampaikan padamakalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Mohon maaf bila ada salah katamaupun salah penyampaian bahasa,karena kesalahan datangnya dari kami dan kebenaran selalu datang dari Allah SWT. 
















DAFTAR PUSAKA


(HR Ahmad no 22817 dll, shahih. Lihat Fiqh Sunnah lin Nisa’, hal 387) (HR. Baihaqi dalam Syu’abul Iman no.7564 dll, hasan. Lihat Fiqh Sunnah lin Nisa’, hal.387)
(HR. Bukhari no. 5377) (HR. Bukhari no. 5823) (HR. Ibnu Abi Syaibah 8/372, dengan sanad yang shahih)
 Jilbab Mar’ah Muslimah karya al Albani hal. 122-123). (Fiqh Sunnah lin Nisa’, hal. 388). (Ruhul Ma’ani, 6/56, lihat Jilbab Mar’ah
Muslimah, karya Al Albani hal. 121-122). (HR. Bukhari dan Muslim) (Fatawa al Mar’ah, 2/84, dikumpulkan oleh Muhammad Musnid). (HR Muslim).” [Jilbab Mar’ah Muslimah, hal. 161-165].


0 comments:

Post a Comment

Blogroll

loading...
 

Catatanku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang