Salah satu perkembangan baru dalam ”Dunia“ management adalah diperkenalkannya pada sekitar permulaan tahun 50-an. Suatu konsep baru yang sekarang dikenal denga istilah “ Management By Objective” yang pada umumnya disingkat menjadi “MBO”.
Ternyata sumbangan konsepsi ini terhadap peningkatan kemampuan organisasi mencapai tujuannya cukup besar meskipun ada kalanya hasil penerapan konsepsi”MBO” ini mengalami kegagalan juga. Kegagalan ini pada dasarnya adalah diakibatkan oleh penekanan aplikasi dan persepsi orang terhadap MBO yang kurang tepat, atau bahkan salah, bukan kesalahan dalam konsepsinya sendiri.
Pengertian “MBO”
Dari segi pengertian dapat dikatakan bahwa “MBO” adalah suatu sistem yang dinamis yang berusaha untuk memperjelas dan mencapai tujuan pertumbuhan organisasi dengan kebutuhan manager untuk memberikan sumbangannya yang nyata sambil mengembangkan dirinya.
Tegasnya MBO adalah suatu cara yang efektif unutk memimpin suatu organisasi.
Jika suatu organisasi telah mempergunakan “MBO” maka akan terlihat bahwa dalam organisasi tersebut terus-menerus terjadi proses:
1. Peninjauan secara kritis daripada dan perumusan kembali rencana organisasi, baik yang bersifat strategis maupun yang bersifat taktis.
2. Usaha memperjelas bersama setiap manajer hasil-hasil yang bersifat menentukan dan prestasi yang membaku yang harus dicapainya serta mempertegas sumbangan dan komitmen yang diharapkan. Dapat diberikannya baik selaku perorangan maupun suatu anggota suatu team.
3. Usaha mencapai kesepakatan dengan setiap manajer tentang usaha/rencana peningkatan kemampuan kerja yang secara nyata terlihat dan dapat diukur dalam rangka pencapaian tujuan sesuatu satuan kerja dan tujuan organisasi sebagai keseluruhan.
4. Menciptakan suasana dan kondisi kerja yang memungkinkan tercapainya hasil yang bersifat menentukan rencana perbaikan, dengan sasaran utama :
a. Susunan organisasi yang memberikan kepada seorang manajer kebebasan yang maksimum dan fleksibilitas dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan operasional,
b. Informasi yang diperlukan manajemen dalam rangka usaha pengendalian yang efektif yang pada gilirannya akan mempermudah pengambilan keputusan.
5. Mempergunakan suatu sistem penilaian kemampuan kerja untuk mengukur kemajuan yang dicapai dalam rangka pencapaian tujuan dan penilaian potensi untuk mengindentifikasikan pegawai yang mempunyai kemampuan dan potensi untuk berkembang.
6. Mengembangkan suatu rencana pengembangan manajemen untuk :
a. Membantu setiap manajer mengatasi kelemahan-kelemahannya.
b. Meningkatkan dan memanfaatkan kekuatan-kekuatan yang ada pada dirinya.
c. Meningkatkan kesadaran dan kemampuan mengembangkan diri sendiri.
7. Memperkuat motivasi seorang manajer melalui perencanaan, seleksi, penggajian dan pergantian.
b. Informasi yang diperlukan manajemen dalam rangka usaha pengendalian yang efektif yang pada gilirannya akan mempermudah pengambilan keputusan.
5. Mempergunakan suatu sistem penilaian kemampuan kerja untuk mengukur kemajuan yang dicapai dalam rangka pencapaian tujuan dan penilaian potensi untuk mengindentifikasikan pegawai yang mempunyai kemampuan dan potensi untuk berkembang.
6. Mengembangkan suatu rencana pengembangan manajemen untuk :
a. Membantu setiap manajer mengatasi kelemahan-kelemahannya.
b. Meningkatkan dan memanfaatkan kekuatan-kekuatan yang ada pada dirinya.
c. Meningkatkan kesadaran dan kemampuan mengembangkan diri sendiri.
7. Memperkuat motivasi seorang manajer melalui perencanaan, seleksi, penggajian dan pergantian.
0 comments:
Post a Comment