Thursday, January 30, 2020

Pengertian Mengenal Bilangan di Taman Kanak-Kanak



Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2007: 707) “Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan untuk melakukan sesuatu’. Kemampuan merupakan bagian dari kecerdasan seorang individu yakni kemampuan intelektual dan kemampuan fisik. Kemampuan intelektual adalah untuk menjalankan kegiatan mental sedangkan kemampuan fisik adalah untuk melakukan kegiatan yang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan dan bakat-bakat sejenisnya. Setiap individu memiliki kecerdasan logika matematika atau kemampuan memahami bilangan.
Kemampuan menurut Munandar  (Ahmad, 2011: 97) bahwa kemampuan merupakan suatu daya untuk melakukan suatu tindakan dari hasil pembawaan atau latihan. Seseorang dapat melakukan sesuatu karena adanya kemampuan yang dimilikinya. Dalam pandangan Munandar kemampuan ini adalah potensi seseorang yang merupakan bawaan sejak lahir serta dikembangkan dengan adanya pembiasaan dan latihan sehingga ia mampu melakukan sesuatu. Kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak TK sangat penting dikembangkan guna memperoleh kesiapan dalam mengikuti pembelajaran di tingkat yang lebih tinggi khususnya dalam penguasaan konsep matematika.
Dengan demikian kemampuan mengenal lambang bilangan telah ada pada anak dan untuk mengembangkannya maka guru memberikan stimulus dan rangsangan pada anak agar kemampuan mengenal lambang bilangan dapat berkembang dengan baik dan optimal.
Perkembangan kognitif dan kemampuan berfikir anak TK dalam mengenal lambang bilangan termasuk ke dalam kemampuan Number ability, yaitu kemampuan anak memahami dan memecahkan masalah-masalah matematis yaitu masalah yang menyangkut dan menggunakan angka-angka atau bilangan-bilangan.
Teori belajar Jean Piaget termasuk pada teori belajar kognitif yang berpandangan bahwa prose belajar pada manusia melibatkan pengenalan yang bersifat kognitif. Dimana cara belajar orang dewasa akan berbeda dengan cara belajar anak. Proses belajar orang dewasa melibatkan kemampuan kognitif yang lebih tinggi. Proses kognitif tersebut turut ambil bagian selama proses belajar berlangsung. Oleh karena itu, faktor tahap perkembangan kognitif individu menjadi pertimbangan utama berlangsungnya proses pembelajaran. Jean Piaget (Sutardi dan Sudirjo, 2007:13) membagi tahap perkembangan menjadi a) Tahap sensori motor (0-2), b) periode praoperasional (2-7), c) periode operasional konkrit (7-11/12), dan d) periode operasional formal (12-14/15)”.
Pada umumnya anak TK berumur 2-6 tahun, yaitu berada pada periode praoperasional. Anak yang masih berada pada periode ini untuk berpikir abstrak masih membutuhkan bantuan manipulasi objek-objek konkrit atau pengalaman-pengalaman yang langsung dialaminya.
Dalam belajar, menurut Piaget (Pitajeng, 2005:27) bahwa “Struktur kognitif yang dimiliki seseorang terjadi karena proses asimilasi dan akomodasi”. Asimilasi adalah proses mendapatkan informasi dan pengalaman baru yang langsung menyatu dengan struktur mental yang sudah dimiliki oleh seseorang. Sedangkan akomodasi adalah proses menstruktur kembali mental sebagai akibat adanya informasi dan pengalaman baru. Jadi, belajar tidak hanya menerima informasi dan pengalaman lama yang dimiliki siswa untuk mengakomodasikan informasi pengalaman baru. Oleh karena itu, yang perlu diperhatikan dalam tahap praoperasional adalah pembelajaran yang didasarkan pada benda-benda konkrit agar mempermudah siswa memahami lambang bilangan.
Bilangan merupakan bagian tak terpisahkan dari matematika. Sejarah lahirnya bilangan menunjukkan bahwa bilangan diperlukan dalam kegiatan sehari-hari, mulai dari perhitungan sederhana di zaman dahulu sampai perhitungan rumit saat ini untuk keperluan teknologi  tinggi.
Menurut Sutawidjaya (1992:20) bahwa “Bilangan merupakan sebuah lambang dalam menyatakan sebuah konsep banyaknya anggota dalam sebuah kumpulan atau himpunan”. Sedangkan konsep bilangan mengacu kepada banyak anggota.
Berdasarkan Kurikulum Taman Kanak-Kanak, Standar Kompetensi yang harus dikuasai anak dalam aspek kognitid yaitu anak mampu mengenal berbagai konsep dalam kehidupan sehari-hari. Hasil belajar yang diharapkan yaitu anak dapat mengenal bilangan. Indikator yang harus dicapai adalah (1) membilang/menyebutkan urutan bilangan dari 1 sampai 10, (2) membilangan dengan menunjuk benda (mengenal konsep bilangan dengan benda-benda) sampai 5, (3) menunjukkan urutan benda untuk bilangan sampai 5, (4) menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda sampai 5 (anak tidak disuruh menulis), (5) menunjukkan 2 kumpulan benda yang sama jumlahnya, yang tidak sama, lebih banyak dan lebih sedikit, (6) menyebutkan kembali benda-benda yang baru dilihatnya.
Berdasarkan Permendiknas Nomor 146 Tahun 2014 tentang kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini bahwa indicator pencapaian untuk mengenal lambang bilangan adalah Menghubungkan benda-benda konkret  dengan lambang bilangan 110.

0 comments:

Post a Comment

Blogroll

loading...
 

Catatanku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang