Monday, January 13, 2020

Tujuan Pendidikan Karakter



Tujuan pendidikan pada dasarnya adalah untuk membuat seseorang menjadi good and smart. Dalam sejarah Islam, Rasulullah Muhammad saw juga menegaskan bahwa misi utamanya dalam mendidik manusia adalah untuk mengupayakan pembentukan karakter yang baik. Dengan bahasa yang sederhana, tujuan dari pendidikan adalah mengubah manusia menjadi lebih baik dalam pengetahuan, sikap dan keterampilan.[1]
Pendidikan Karakter pada intinya bertujuan membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong-royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan Pancasila.
Dalam karakter dilakukan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan           nasional yaitu untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, mandiri, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Menurut Dharma, dkk,[2] tujuan penting pendidikan karakter adalah memfasilitasi pengetahuan dan pengembangan nilai-nilai tertentu sehingga terwujud dalam perilaku anak, baik ketika proses sekolah dan setelah lulus dari sekolah.
Sedangkan tujuan pendidikan karakter yang diharapkan Kementerian Pendidikan Nasional adalah:
a.        Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia dan warga negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.
b.       Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius.
c.        Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa.
d.       Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan.
e.        Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity).[3]
Doni Koesoema dalam bukunya mengungkapkan bahwa tujuan pendidikan karakter adalah untuk kepentingan pertumbuhan individu secara integral, pendidikan karakter semestinya mempunyai tujuan jangka panjang yang mendasarkan diri pada tanggapan aktif kontekstual individu atas impuls natural sosial yang diterimanya yang pada gilirannya semakin mempertajam visi hidup yang akan diraih lewat proses pembentukan diri terus-menerus (on going information). Tujuan jangka panjang ini tidak sekadar berupa idealisme yang penentuan sarana untuk mencapai tujuan itu tidak dapat diverifikasi, melainkan sebuah pendekatan dialektis yang semakin mendekatkan antara yang ideal dengan kenyataan, melalui proses refleksi dan interaksi terus-menerus, antara idealisme, pilihan sarana dan hasil langsung yang dapat dievaluasi secara objektif.[4]
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan diadakannya pendidikan karakter, baik di sekolah, madrasah, maupun di rumah adalah dalam rangka mencetak manusia agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, cerdas, mandiri, demokratis serta memiliki tanggung jawab yang tinggi, mampu hidup tenang dan produktif dalam kehidupan bersama.


[1] Abdul Majid, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 30.
[2] Dharma Kesuma, dkk. Pendidikan Karakter: Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011). hlm. 15
[3] Kementerian Pendidikan Nasional, Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, (Jakarta: 2010), hlm. 7
[4] Doni Koesuma, Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global, (Jakarta: Grasindo, 2010), hlm. 135

0 comments:

Post a Comment

Blogroll

loading...
 

Catatanku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang