Tujuan pendidikan anak
usia dini yang ingin dicapai adalah untuk mengembangkan pengetahuan dan
pemahaman orang tua dan guru serta pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan
dan perkembangan anak usia dini. Secara khusus tujuan yang ingin dicapai
adalah:
a.
Dapat mengidentifikasi
perkembangan fisiologis anak usia dini dan mengaplikasikan hasil identifikasi
tersebut dalam pengembangan fisiologis yang bersangkutan.
b.
Dapat memahami perkembangan
kreativitas anak usia dini dan usaha-usaha yang terkait dengan pengembangannya.
c.
Dapat memahami kecerdasan
jamak dan berkaitannya dengan perkembangan anak usia dini.
d.
Dapat memahami arti bermain
bagi perkembangan anak usia dini.
e.
Dapat memahami pendekatan
pembelajaran dan aplikasinya bagi perkembangan usia dini.
Tujuan anak usia dini secara umum adalah mengembangkan berbagai potensi
anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungannya. Secara khusus tujuan pendidikan anak usia dini agar :
a.
Anak mampu melakukan
ibadah, mengenal dan percaya akan ciptaan Tuhan dan mencintai manusia.
b.
Anak mampu mengelola
keterampilan tubuh termasuk gerakan-gerakan yang mengontrol gerakan tubuh,
gerakan halus, dan gerakan kasar, serta menerima rangsangan sensorik (panca
indera)
c.
Anak mampu menggunakan
bahasa untuk pemahaman bahasa pasif dan dapat berkomunikasi secara efektif yang
bermanfaat untuk berpikir dan belajar.
d.
Anak mampu berpikir logis,
kritis, memberikan alasan, memecahkan masalah dan menemukan hubungan sebab
akibat.
e.
Anak mampu mengenal
lingkungan alam, lingkungan sosial, peranan masyarakat, dan menghargai
keagamaan sosial dan budaya, serta mampu mengembangkan konsep diri, sikap
positif terhadap belajar, control diri, dan rasa memiliki.
f.
Anak memiliki kepekaan
terhadap irama, nada, birama, berbagai bunyi, bertepuk tangan, serta menghargai
hasil yang kreatif.
Selain itu,
tujuan pendidikan anak usia dini adalah :
a.
Untuk membentuk anak
Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan
tingkat perkembangan sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki
pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasa.
b.
Untuk membantu menyiapkan
anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah.
c.
Intervensi dini dengan
memberikan rangsangan sehingga dapat menumbuhkan potensi-potensi yang
tersembunyi (hidden potency) yaitu dimensi perkembangan anak (bahasa,
intelektual, emosi, sosial, motorik, konsep diri, minat dan bakat).
d.
Melakukan deteksi dini
terhadap kemungkinan terjadinya gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangan
potensi-potensi yang dimiliki anak.
0 comments:
Post a Comment