Keuntungan – keuntungan yang dapat diperoleh dengan penggunaan “MBO” dapat digolongkan ke dalam 2 golongan besar, yaitu :
1. Keuntungan bagi organisasi sebagai keseluruhan
2. Keuntungan ditinjau dari “Kacamata” para manajer.
Bagi organisasi keuntungan – keuntungan itu adalah :
1. Dengan penerapan MBO usaha perorangan dan usaha bersama benar-benar ditujukan pada pelaksanaan tugas-tugas yang benar-benar penting. Bagi kemajuan organisasi, bukan usaha yang bagaimanapun baiknya dalam pelaksanaan, tidak mempunyai nilai strategis bagi organisasi.
2. Terciptanya suatu keseimbangan yang tepat antara inovasi, fleksibilitas dan pendekatan “task force” dengan keperluan untuk bekerja secara efektif dalam suatu hirearki yang tersusun rapi demi kelancaran pelaksanaan tugas organisasi.
3. Identifikasi permasalahan yang menghambat perkembangannya kemampuan yang tinggi.
4. Peningkatan moral dan dedikasi yang timbul sebagai akibat keterlibatan manajer dalam pengembangan organisasi.
5. Dimungkinkannya usaha identifikasi secara tepat dari pegawai yang mempunyai potensi untuk berkembang yang sangat memudahkan proses pergantian para manajer.
6. Pelaksanaan pelatihan bagi manajer dengan lebih baik serta biaya yang lebih rendah.
7. Perbaikan dalam pelaksanaan fungsi pengawasan dan mempermudah penentuan standar pengawasan tugas.
Di samping keuntungan pokok di atas, para manajerpun memperoleh keuntungan pula, antara lain dalam bentuk :
1. Kesempatan yang lebih besar untuk memberikan sumbangan yang lebih nyata serta menerima tanggung jawab yang lebih besar.
2. Hubungan dengan rekan setingkat yang membaik berkat keterlibatan “task force” dalam rangka pemecahan masalah termasuk masalah yang berada dalam ruang lingkup wewenangnya.
3. Berkurangnya frustasi karena kerangka tujuan dan sasaran organisasi serta batas wewenangnya lebih jelas.
4. Komunikasi dengan atasan, rekan setingkat dan bawahan membaik terutama yang menyangkut hal-hal yang penting.
5. Kesempatan yang bertambah besar untuk pertumbuhhan pribadi, diperkuat oleh pengetahuan bahwa organisasi secara sistematis merencanakan latihan dan pergantian.
6. Pengakuan oleh atasan terhadap kemampuan kerja, berkat adanya standar penilaian yang objektif dan pengawasan yang lebih terarah.
7. Sistem perangsang material dan kenaikan pangkat/jabatan yang lebih adil.
0 comments:
Post a Comment