Perkembangan motorik
meliputi motorik kasar dan halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang
menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang
dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Contohnya kemampuan duduk,
menendang, berlari, naik-turun tangga dan sebagainya.
Motorik kasar adalah kemampuan gerak tubuh yang menggunakan otot-otot
besar, sebagian besar atau seluruh anggota tubuh motorik kasar diperlukan agar
anak dapat duduk, menendang, berlari, naik turun tangga dan sebagainya (Sunardi
dan Sunaryo, 2007: 113-114). Perkembangan motorik kasar anak lebih dulu dari
pada motorik halus, misalnya anak akan lebih dulu memegang benda-benda yang
ukuran besar dari pada ukuran yang kecil.
Karena anak belum mampu mengontrol gerakan jari-jari tangannya untuk
kemampuan motorik halusnya, seperti meronce, menggunting dan lain-lain. Sujiono
(2007: 13) berpendapat bahwa gerakan motorik kasar adalah kemampuan yang
membutuhkan koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak. Gerakan motorik kasar
melibatkan aktivitas otot-otot besar seperti otot tangan, otot kaki dan seluruh
tubuh anak.
Menurut Sukamti (2007: 72) bahwa aktivitas yang menggunakan otot-otot
besar di antaranya gerakan keterampilan non lokomotor, gerakan lokomotor, dan
gerakan manipulatif. Gerakan non lokomotor adalah aktivitas gerak tanpa
memindahkan tubuh ke tempat lain. Contoh, mendorong, melipat, menarik dan
membungkuk. Gerakan lokomotor adalah aktivitas gerak yang memindahkan tubuh
satu ke tempat lain. Contohnya, berlari, melompat, jalan dan sebagainya,
sedangkan gerakan yang manipulatif adalah aktivitas gerak manipulasi benda.
Contohnya, melempar, menggiring, menangkap, dan menendang.
Sedangkan motorik halus
adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh
tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih.
Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok,
menggunting, menulis dan sebagainya. Kedua kemampuan tersebut sangat penting
agar anak bisa berkembang dengan optimal.
Kedua jenis perkembangan
motorik anak tersebut akan mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya sampai
dewasa kelak. Karena kedua jenis motorik tersebut akan memberikan dampak yang
cukup besar terhadap perkembangan anak sebagai individu yang menjalankan
berbagai aktifitasnya sehari-hari.