BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah
Segala puji
bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah nya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalh ini dengan baik.Dalam makalah ini saya ingin berbagi ilmu
mengenai seni tari merupakan salah satu contoh kecerdasan kinestetik. Sementara
itu kecerdasan kinestetik pada Anak Usia Dini dapat dikembangkan dengan
berbagai cara, tidak hanya menari saja. Adapun cara lain meliputi bermain,
berolah raga, jalan berirama, lari merangkak, kolase, permainan berpasangan,
lomba ketahanan fisik dan sentuh-tebak. Cara tersebut bertujuan merangsang
kemampuan koordinasi tubuh, kemampuan keseimbangan, keterampilan kinestetik,
kekuatan fisik, kelenturan tubuh, kecepatan dan ketangkasan gerak, daya tahan,
kepekaan sentuhan.
Tubuh menjadi
alat utama dalam menari, dan gerak tubuh merupakan media dasar untuk
mengungkapkan ekspresi tari.
Tari
diwujudkan dengan gerakan tubuh.Gerakan tubuh membutuhkan ruang, waktu dan
tenaga. Bagian-bagian tubuh yang mempunyaiperan dalam menari adalah : struktur
tubuh, organisasi tubuh/olah tubuh, dan keterampilan tubuh. Gerak merupakan
dasar dari belajar tari.Bergerak melalui menari merupakan pengalaman yang
menyenangkan bagi anak.Kesadaran gerakan anggota tubuh seperti tepukan tangan
yang ritmis atau dalam suasana ceria. Bentuk-bentuk ruang dalam menari adalah:
arah, jalan setapak, level, bentuk, bentuk individual, dan hubungan.
B. Tujuan
Penulisan.
Adapun tujuan
penulisan karya tulis ini guna memenuhi tugas dari Dosen seni tari. Manfaat
yang diperoleh oleh penyusun melalui makah ini dapat dimanfaatkan sebagai salah
satu acuan dalam makalah-makalah berikutnya, sehingga dalam penyusunan karya
tulis yang akan datang hal-hal yang sudah baik ditingkatkan dan yang salah
diperbaiki serta menambah wawasan kami mengenai seni tari.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi dan
komponen kecerdasan kinestetik
Kecerdasan kinesteti didefinisikan
sebagai kemampuan menggunakan seluruh tubuh (fisik) untuk mengekspresikan ide
dan perasaan (dalam bentuk berpantomim, menari, berolah raga) dan keterampilan
menggunakan tangan untuk menciptakan atau mengubah sesuatu ( membuat
kerajianan,membuat patung, menjahit), (Armstrong, 2003).Cerdas kinestetis
berarti belajar serta berpikir dengan tubuh.Kecerdasan ditunjukan dengan
ketangkasantubuh dalam memahami perintah otak (Armstrong, 2002).
Komponen inti dari kecerdasan
kinestetik adalah kemampuan-kemampuan fisik yang spesifik, seperti koordinasi,
keseimbangan, keterampilan, kekuatan, kelenturan, dan kecepatan maupun
kemampuan menerima rangsang (proprioceptive)
dan hal yang berkaitan dengan sentuhan ( tactile
dan haptic) (Armstrong, 2003). Komponen inti juga meliputi kemampuan
motorik halus (keterampilan tangan, koordinasi mata-tangan) kepekaan sentuhan,
daya tahan, dan daya reflex (Armstrong, 2004). Kemampuan inti dari kecerdasan
kinestetik bertumpu pada kemampuan yang tinggi untuk mengendalikan gerak tubuh
dan keterampilan yang tinggi untuk menangani benda (Armstrong, 1999).
B. Sistem
neurologis kecerdasan kinestetik
Sistem neurologis kecerdasan
kinestetek berpusat pada serebelum ( otak kecil ), basal ganglia, dan motor
korteks (Armstrong, 2003). Basal ganglia merupakan simpul syaraf atau pusat
syaraf, yakni sejumlah massa zat abu-abu didalam subkulit otak dari belahan
otak, yang sangat penting dalam koordinasi gerak-gerak, dan motor korteks
merupakan motor area, yakni bagian dari
kulit otak, yang kurang lebih tertutup oleh gyrus presental, dan dikenal
sebagai daerah-4 Broadmann, yang bertanggung jawab terhadap pengantara bagi
gerakan-gerakanotot yang sederhana dan terbatas (Chaplin, 2005).
Kinestetik atau gerak terjadi pada
perubahan sikap tubuh atau bagian tubuh.Rasa sikap, rasa gerak dan rasa arah
gerak berpusat dikorteks sensorik lobus parietalis. Dengan kata lain, lobus
parietalis mengurus gerakan, rasa sikap, rasa gerakan dan arah gerakan
otot-otot seluruh badan, termasuk mengurus otot wicara (Markam&Markam,
2003).
Otak kecil mengatur koordinasi otot
dan derajat kontraksi tiap gerakan aktivitas otot-otot manusia yang berjumlah
300 buah. Gangguan pada serebelum atau otak kecil akan menyebabkan gerakan
menjadi tidak teratur. Sementara itu, lobus frontalis juga berfungsi sebagai
pusat gerakan, meliputi kekuatan, kecepatan, dan gerakan halus
(Markam&Markam, 2003)
Gbr otak
C. Indikator
kecerdasan kinesterik.
Kecerdasan kinestetik memungkinkan
manusia membangun hubungan yang penting antara pikiran atau tubuh, dengan demikian
memungkunkan tubuh untuk memanupulasi objek dan menciptakan
gerakan.Perkambangan Kecerdasan kinestetik sangat bervariasi, tergantung pada
komponen (kekuatan atau kelenturan) atau domain (gimnastik, bisbol, pantomime)
(Armstrong, 2003).
Kecerdasan kinestetik atau kecerdasan
olah tubuh merangsang kemampuan seseorang untuk mengolah tubuh secara ahli,
atau untuk mengekspresikan gagasan dan emosi melalui gerakan.Ini termasuk
kemampuan menangani suatu benda dengan cekatan dan membuat sesuatu.Pebasket, penari,
koreografer, dan pantomim sangat membutuhkan kecerdasan olah tubuh ini
(Schmidt, 2002).
Kemampuan yang muncul pada indicator
kecerdasan kinestetik adalah sebagai berikut:
1. Mengikuti satu
atau lebih kegiatan olahraga atau kegiatan fisik secara teratur. Mereka mungkin
mengikuti atau menekuni sepak bola, bulu tangkis, berenang, senam, atletik,atau
bela diri.
2. Tidak betah duduk berlama-lama. Mereka
memerlukan gerak, tidak dapat diam dalam waktu lama, dan bergerak bahkan ketika
sedang duduk menyimak sesuatu.
3. Menyukai
pekerjaan yang melibatka keterampilan tangan yang konkret. Mereka menikmati
kegiatan yang bertumpu padaketerampilan motoric halus, seperti menjahit,
merajut, memahat, bertukang atau merakit model. Pada anak-anak kegiatan seperti
mencocok, menggambar, menyalin, kolase atau kegiatan motorik halus lainnya.
4. Gagasan sering
muncul ketika berkegiatan fisik. Mereka memiliki kepekaan berpikir ketika ada
rangsang dagi gerak tubuh. Pada saat berjalan, berjoging atau menari, tubuh
mereka memberi sinyal kepada otak sehingga peka terhadap rangsang dari luar.
Dari sinilah ide-ide muncul. Pada saat berbicara, mereka menggerak-gerakkan
tangan.
5. Senang
menghabiskan waktu luang dengan beraktifitas diruang terbuka. Mereka memilih
kegiatan yang terkait dengan kinestetik (jalan-jalan, lari-lari) sebagai cara
untuk mengisi waktu, terutama berjalan-jalan atau berlari-lari menghirup udara
segar dan ruang terbuka.
6. Sering
menggunakan gerak tangan/bahasa tubuh ketika berbicara. Mereka mengisi
kekosongan berbicara dan menguatkan ide berbicara dengan menggerakan tangan.
Gerakan tangan dan bagian tubuh membantu mereka menemukan ide-ide untuk terus
berbicara.
7. Cenderung
menyentuh sesuatu untuk lebih mengenal sesuatu itu. Mereka memanfaatkan
informasi dari indra sentuhnya dan mengintegrasikan dengan latar belakang
pengetahuannya. Berbagai pengetahuan menjadi lebih lengkap dengan kecenderungan
menyentuh ini. Oleh karena itu, mereka tidak puas hanya sekedar melihat objek,
tapi menyentuhnya untuk meyakinkan hasil pengamatan, menguji hipotesisnya,
sekaligus memperoleh informasi dari sumber taktil (sentuhan).
8. Menikmati
kegiatan yang menantang bahaya yang menegangkan. Mereka tidak takut jatuh,
tidak takut terluka. Mereka senang memanjat, berguling, meniti titian, dan
aktivitas lain yang menantang dan menegangkan.
9. Menganggap diri
sebagai orang yang terkoordinasi. Mereka memiliki keyakinan yang tinggi
terhadap kemampuan fisik. Mereka yakin dapat melakukan kegiatan fisik yang
paling sulit sekalipun. Keyakinan tersebut membuat mereka dapat berani mencoba
berbagai kegiatan motoric dan cenderung mengulangnya untuk mencapai kemampuan
yang terbaik.
10. Mempraktikkan
suatu keterampilan yang baru. Mereka tidak sekedar membaca atau melihat video
yang menggambarkan keterampilan tertentu, tetapi benar-benar akan
mempraktikkannya.
D. Indikator
kecerdasan kinestetik Anak Usia Dini
Anak-anak yang mempunyai kecerdasan kinestetik
yang baik sering tidak bias duduk makan, dan biasanya minta izin keluar untuk
bermain. Mereka cenderung banyak gerak, sulit untuk duduk tenang, dan
membutuhkan kesempatan aktif lebih besar dari pada anak sebayanya.Duduk tenang
bagi anak-anak yang berkembang dalam kinestetik sanyatlah menyiksa.Mereka
benar-benar membutuhkan aktivitas menyentuh-meraba, menggerakan tangan, tubuh,
dan motorik halus untuk belajar atau mempelajari sesuatu.
Sebagian dari anak yang berkembang
dalam kinestetik terlihat menonjol dalam aktivitas motoric halus, seperti
mengetik, menggambar, memperbaiki, menjahit (menjelujur), menuru
tulisan/menulis, menggunting, mewarnai, danketerampilan motorik lain.
Koordinasi tangan dan mata mereka sangat baik disbanding anak-anak sebayanya.
Pada Anak Usia Dini (sampai usia 6
tahun) kecerdasan kinestetikterdeteksi melalui indicator berikut :
1. Anak terlihat
aktif, terus bergerak, jarang tampak diam sekalipun sedang tidak enak badan,
berjalan-jalan dikelas pada saat mengerjakan tugas di meja, sebentar-sebentar
keluar lalu masuk kekelas lagi, sebentar-sebentar berdiri, berjalan, lalu duduk
lagi.
2. Anak memiliki
kekuatan otot yang tampak menonjol dari anak sebayanya, berani berayun,
memanjat bola dunia, papan panjatan, melompat dengan kuat dan mendarat dengan
tepat.
3. Anak suka
menyentuh-nyentuh benda yang baru dilihatnya, memegang-megang krayon yang baru
dibelinya, menyentuh tombol televise, bermain dengan tuts pianika, memegang cat
basah, sangat peka terhadap tekstur.
4. Anak terlibat
dalam kegiatan fisik sepak bola, berenamg, dan bersepeda.
5. Anak unggul
dalam kompetisi aktivitasfisik atau olah raga di lingkunganlembaga PAUD,
seperti TPA, KB, dan TK, seperti lomba lompat kodok, menendang bola, berlari,
merebut bola.
6. Anak pandai
menirukan gerakan-gerakan orang lain, membungkuk seperti orang tua, merangkak,
seperti adik bayi, mengayun-ayunkan tangan, seperti orang kampanye, menirukan
gerakan teman yang menangis, hantu cina
yang melompat, dan menirukan gaya mengajar bu guru didepan kelas (usia 3-6
tahun).
7. Anak menikmati
kegiatan bermain tanah atau pasir (usia 2-4 tahun), melukis dengan jari,
kegiatan menanam, mengecat (usia 4-6 tahun).
8. Anak relative luwes
saat berbicara karena menggunakan gerakan tubuh sebagai pendukung, menggerakan
tangan saat berbicara, serta terlihat luwes saat menari (3-6 tahun).
9. Anak memiliki
keseimbangan yang bagus dari teman sebaya,tidak jatuh saat meniti titian,
memiliki pijakan kaki yang lebih mantap, menggerakan tangan seperti terbang
tanpa jatuh, dan menikmati kegiatan fisik yang menantang (3-6 tahun).
10. Anak memiliki
ketahanan fisik yang baik, kuat berdiri satu kaki lebih lama dibandingkan teman
sebaya, lebih lamabertahan dalam kegiatan fisik.
E. Cara
mengembangkan kecerdasan kinesteik pada Anak Usia Dini.
Salah satu cara mengembangkan
kecerdasan kinestetik pada Anak Usia Dini salah satuya adalah kelenturan tubuh.
Sebagai bagian dari komponenkecerdasan kinestetik, kelentursn melengkspi
komponen kinestetik lain. Kelenturan terkait dengan keluwesan dan estetika dari
gerakan-gerakan terencana dari manusia.Kelenturan dapat dirangsang melalui
kegiatan yang indah, halus dan luwes.Kelenturan juga meliputi kegiatan yang
lentur, lancer, tidak kaku.Hampir semua tarian, termasuk balet berfungsi
melenturkan gerak tubuh. Kegiatan yang dirancang untuk mengembangkan kelenturan
gerak tubuh anak adalah:
1. Demonstrasi
gerak
“Menari” merupakan paduan gerakan badan (tangan, dan
sebagainya) yang berirama, biasanya diiringi bunyi-bunyian (music, gamelan, dan
sebagainya).Menari memiliki tujuan utamamerangsang kemampuan gerak dan
kelenturan tubuh.Kegiatan ini diberikan di TPA, KB, dan TK dengan penyesuaian
tari.
2. Menirukan
gerakan.
“Meniru gerak” merupakan kegiatan menirukan
gerakan-gerakanluwes yang dilihat atau dipersiapkan.Kegiatan ini bertujuan
untuk merangsang kepekaan terhadap gerakan luwes yang bernilai estetis (indah).
3. Mencipta dan
meluweskan gerak.
“mencipta dan meluweskan gerak” merupakan kegiatan membuat gerakan
spontan dan meluweskan gerakan spontan tersebut. Kegiatan ini bertujuan
merangsang kemampuan membuat gerakan yang luwes pada anak.
Sumber garak tari adalah
tubuh secara keseluruhan.Mulai dari gerakan kepala, tangan, hingga kaki.Seperti
kita tahu bahwa tubuh itu merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisah-pisah.
Ketika anak menari melangkahkan kakinya atau merentangkan tangannya, misalnya
tidak berarti bahwa bagian-bagian tubuhnya yang lain tidak turut menari. Bahkan
kesatuan dan keseimbangan seluruh anggota tubuhnya sangat utama dalam
menari.Anggota tubuh yang digerakan baik secara sadar atau tidak, dalam menari
harus tetap menjadi satu kesatuan, sehingga keseimbangan dari perwujudan
seluruh tubuh tetap terjaga dan tertata dalam ruang.
Mengenal struktur tubuh
atau anatomi merupakan pengetahuan penting bagi anak didalam menari. Anak
diberi kesempatan mengidentifikasi dan mendemonstrasikannya melalui gerakan
tari yang terkoordiansi dengan bagian
struktur tubuh atau anatomi, seperti persendian yaitu : siku, lutut, pinggang,
leher, pergelangantangan, pundak atas.
Mengorganisasikan gerakan
tubuh atau melakuakn olah tubuh dalam menari, dapat dilakukan melalui:
a. Gerakan dinamis,
merupakan gerakan yang dilakuakn secara wajar oleh anak namun indah dilihat.
Untuk melakukan gerakan dinamis dalam menari tidak semua anak mampu, oleh
karenanya anak perlu mendapat latihan seperti menggerakan tangan dan kaki
secara harmonis sesuai irama music, baik bergerak ditempat maupun sambil
berpindah tempat mengisi uang tempat ia menari dan mengolah tubunya dengan
gerakan spontan tapi seirama. Melatih kemampuan anak mengkoordinaskan gerak
struktur tubuhnya harus dengan irama iringan, baik irama iringan musik dari
kaset maupun irama iringan alat musik pukul. Gerakan dinamis yang dilakukan
anak dalam menari akan diperolehnya melalui kemampuan mereka mengkoordinasikan
gerakannya dengan merespons iringan musik dengan baik.
b. Pembentukan
tubuh, pembentukan tubuh bagi anak usia dini tidak harus menggunakan teknik
yang sulit. Latihan pembentukan tubuh yang diajarkan cukup dengan cara
mendemonstrasiakn gerakan lateral
atau kearah samping dan menyilang kearah samping, atau gerakan yang menggunakan
bagian tubuh atas dan bawah dalam waktu yang bersamaan.
Beberapa keterampilan
tubuh yang penting dilakukan anak dalam menari,yaitu :
a. Keseimbangan, keseimbangan adalah kemampuan anak untuk mendemonstrasikan
kemampuan berjalan, melingkar,berjalan jinjit, dan kemampuan menyeimbangkan
satu kaki selama dua atau tiga detik.
b. Kekuatan, merupakan kemampuan untuk mengungkapkan ekspresi gerak tubuh
anak dalam menari.
c. Rentang gerak, anak mampu mendemonstrasikan flesibelitas dari gerakan
berputar-putar pinggang, pundak, lutut dan kaki.
d. Menghubungkan, yang maksud dengan keterampilan menghubungkan adalah
keterampilan anak menggerakan bagian tubuh secara tersendiri, seperti :
menggerakan tangan kanan saja atau kepala saja atau pada waktu yang bersamaan
memfokuskan pada perhatian dan arah.
Kesadaran tubuh menunjuk
pada kemampuan anak untuk mengenal nama-nama bagian tubuhnya yang bemacam-macam
serta kemampuan untuk mengontrol setiap bagian dari tubuhnya secara terpisah.
Bagian-bagian tubuh yang perlu dikenal anak dalam menari melibatkan tiga
wilayah meliputi :
1. Wilayah kepala,
yaitu : dahi, muka, pipi, alis, hidung, mulut, telinga, rahang, dagu, mata dan
rambut.
2. Wilayah badan
bagian atas, yaitu : leher, bahu, dada, perut, lengan tangan, siku,
pergelangan, telapak dan jari-jari.
3. Wilayah badan
bagian bawah, yaitu : pinggang, pinggul, pantat, paha, lutut, betis,
pergelangan kaki, tumit, bola-bola kaki dan jari-jari.
Bagian-bagian tubuh
seperti kaki, tangan, kepala dan wajah dalam menari memiliki peran dan fungsi
masing-masing serta perupakan media dalam gerak.Seperti tangan, misalnya
dibandingkan dengan kaki, tangan lebih banyak memiliki fungsi sebagai media
komunikasi, seperti isyarat untuk menunjuk, memanggil, mengacungkan jempol, dan
lain-lain.Didalam tari, tangan juga merupakan media ungkap.Desain atau konsep gerak
tangan dalam menari sangat dominan variatif.Bagian-bagian tubuh ini sangat
penting dalam mengekspresikan makna, dan sebagai medium ungkap menyampaikan
ekspresi didalam menari.
Gerak merupakan dasar
belajar tari.Anak pada umumnya senang bergerak.Ketika anak bergerak sambil
menari, merupakan pengalaman yang menyenangkan bagi mereka. Bergerak sambil
menari ini akan membantu baik guru maupun anak untuk memahami gerak yang
terintegrasi dalam tari.Tati dapat membantu anak mengenal pengetahuan bagainama
menginternalkan pengalaman gerak, bagaimana menciptakan gerak secara
spontan.Dalam pembelajaran tari mereka mampu menggunakan gerakan untuk
menyampaikan sesuatu.Gerak memberikan pemahaman kognitif antara ide, gerak,
maksud, hasil atau solusi.
Kesadaran akan gerakan-gerakan
anggota tubuh anak seperti tepukan tangan yang ritmis misalnya, atau hentakan
kaki yang ritmis atau dalam suasana keceriaan dikelas maupun diluar kelas
merupakan kepekaan anak dalam menari. Kepekaan ini sangat penting sebab semakin
meningkat pemahaman anak semakin bagus ia menampikkan gerakannya.Gerakan-gerakan
tubuh yang sederhana tersebut relatif mudah direspon oleh anak-anak.Gerakan
tubuh anak dalam menari, seberapapun sederhananya, dimaksudkan untuk menari.
Dalam menari, anak
bergerak secara natural.Mereka bergerak untuk mencapai mobilitas, bergerak
untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan, dan bergerak karena menyenangkan
dan merasa bahagia.Ketika gerakan mereka menjadi terstruktur dan dipertontonkan
denan penjiwaan sesuai dengan gerakannya maka itu disebut tari.Sama hal nya
dengan mengorganisasikan bunyi menjadi sebuah musik. Anak belajar struktur
gerak sama dengan ketika mereka belajar bahasa. Meskipun pembelajaran untuk
anak usia dini menyertakan pelajaran menggambar dan bernyanyi, sering
terlupakan memasukan pengorganisasian gerak kedalam suatu pengalaman indah.
Gerak tari bagi anak usia dini disesuaikan dengan usianya, dan gerakan itu
mampu memberikan informasi.
Gerak tubuh penari
membutuhkan ruang, seperti halnya benda, yang mengisi suatu volume di dalam
suatu ruang.Dalam tari, tubuh bukan hanya mengisi ruang, melainkan juga
menciptakan ruang. Ketika seorang anak merentangkan tangannya, misalnya maka
dengan sendirinya suatu ruang gerak akan tercipta.Kemampuan kesadaran ruang
yang mereka ciptakan tadi, menunjuk pada posisi tubuh yang dikaitkan dengan
ruang sekelilingnya.Ini merupakan dasar dalam perkembangan kemampuan gerak
perseptual anak.Gerak perseptual dihasilkan oleh kemampuan anak mengindera
rangsangan dan menentukan gerak yang sesuai dengan rangsang itu.Anak menerima
dan merespons rangsang melalui keterampilan gerak yang menarik dan unik dengan
menggunakan elemen-elemen tari kemudian mendemonstrasikannya lewatkosa kata
tari. Pengembangan kosa kata tari, seperti memberi nama gerakan yang
berlawanan, misalnya besar-kecil, cepat-lambat, bergerak-berhenti, dan lain
sebagainya
Bentuk-bentuk ruang dalam menari unuk
anak usia dini adalah :
1. Arah, anak menggunakan tubuhnya untuk menciptakan arah seperti,
melakukan gerakan kedepan, kebelakangg, kesamping, meninggi dan merendah serta
berbelok sambil menjelajahi tempat yang kecil, besar, tinggi bahkan rendah.
2. Jalan setapak, anak menari dalam ruang yang lurus, berbelok, dan melingkar
dengan jalan setapak.
3. Level, anak menari dengan level intensitas yang tinggi, menengah dan
rendah.
4. Bentuk, anak mendemonstrasikan bentuk-bentuk geometri dengan tubuh,
seperti melingkar, segitiga, segiempat, bintang, oval, bentuk bulan sabit.
Contohnya anak menari membentuk huruf
“X”, “P”, an “L”.
5. Bentuk individual, anak bergerak pada ruang sendiri dan pada ruang teman
lainya. Misalnya, anak bergerak pada ruang sendiri, kemudian bergerak diposisi
temannya, demikian sebaliknya.
6. Hubungan, anak menari dan mengidentifikasi hubungannya dengan posisi
yang jelas dengan teman lain, seperti : gerakan si Anita berhubungan dengan
gerakan teman di sampingnya, juga berhubungan dengan teman didepannya, dan
berhubungan dengan teman dibelakangnya, kemuka atau menjauh.
Aspek waktu amat penting
dalam menari dan hal ini perlu diperhatikan oleh guru.Untuk melompat misalnya,
anak butuh waktu 3 detik, untuk melangkah membutuhkan waktu 2 detik. Atau suatu
gerakan yang sama seperti gerakan jalan ditempat jika dilakukan dalam waktu
yang berbeda, akan berbeda pula efek dan rasanya, baik bagi anak yang
melakukannya, maupun bagi orang lain yang melihatnya. Walaupun tidak selalu, aspek
waktu dalam tari sering terkait dengan music pengiringnya, yang memang secara
bersama-sama menjalani waktu tersebut.Istilah yang banyak dipakai yang
ebrkaitan dengan waktu adalah irama.Jadi gerakan tari adalah gerakan yang
berirama, yang diatur waktunya.Pengaturan waktu yang dimaksud adalah
cepat-lambatnya tarian.Waktu diatur sesuai dengan kebutuhan atau kedaan.Sebagai
contoh, nak melakukan gerakan yang lambat, bukan karena santai, atau sebaliknya
bergerak cepat bukan karena tergesa-gesa melainkan karena itulah waktu yang
cocok untuk melakukan tariannya.
Aspek waktu dalam menari adalah:
1. Tempo, anak menari dengan tempo yang berbeda-beda tergantung pada
perubahan iringanmusik atau instrument.
2. Ritme, anak menari dengan ketukan yang tetap, seirama dengan music
atau instrument.
3. Pola, anak menari dengan pola ritmik.
4. Musik, anak berimprovisasi dengan merespons music.
Untuk bergerak anak perlu
tenaga.Aspek tenaga dalam menari berhubunan dengan kemampuan untuk menciptakan
daya (force), menyerap tenaga, mengatur keseimbangan, mengtur jarak, kecepatan,
serta aliran gerak.Besar kecil tenaga yang dikeluarkan anak dalam menari
tergantung dari kebutuhannya.Dalam tari tenaga diatur, seperti keras-lemahnya,
besar-kecilnya, sesuai dengan yang diperlukan.Pengaturan tenaga ini disebut
dengan dinamika.Tenaga besar melahirkan dinamika gerakan yangnkuat, dan tenaga
yang kecil melahirkan dinamika yang lembut. Contoh, anak menari dalam
berkelompok sambil membawa tongkat, gerakan-gerakan yang dilakukan seperti
meloncat keatas, diselingi dengan langkah kaki seperti derap langkah tentara.
Gerakan anak ini menciptakan ruang besar, dan rasa waktu yang cepat, serta
menciptakan dinamika yang kuat.Dengan demikian, aspek fisik atau teknik tari
berkenaan dengan ruang, waktu dan tenaga.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Kecerdasan
kinestetik adalah kemampuan menggunakan seluruh tubuh (fisik) untuk
mengekspresikan ide dan perasaan serta keterampilan menggunakan tangan untuk
menciptakan atau mengubah sesuatu. Kemampuan inti dari kecerdasan kinestetik
bertumpu pada kemampuan yang tinggi untuk mengndalikan gerak tubuh (
koordinasi, keseimbangan, keterampilan,
kekuatan, kelenturan, dan kecepatan ) dan keterampilan yang tinggi untuk
menangani benda ( ketermpilan tangan, koordinasi mata-tangan, kepekaan sentuhan
). Sistem neurologis kecerdasan kinestetik berpusat pada serebelum ( otak kecil
), basal ganglia dan motor korteks. Perkembangan kecerdaan kinestetik sangat
bervariasi, tergantung pada komponen ( kekuatan atau fleksibilitas ) atau
domain ( gimnastik, bisbol, pantomom ). Kecerdasan kinestetik memliki
setidak-tidaknya sepuluh indikator.
Tubuh menjadi
alat utama dalam menari, dan gerak tubuh merupakan media dasar untuk
mengungkapkan ekspresi tari.Tari diwujudkan dengan gerakan tubuh.Gerakan tubuh
membutuhkan ruang, waktu dan tenaga.Bagian-bagian tubuh yang mempunyai peran
dalam menari adalah struktur tubuh/olah tubuh, dan keterampilan tubuh.Gerak
merupakan dasar dari belajar tari.Bergerak melalui menari merupakan pengalamann
yang menyenangkan bagi anak.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan dan uraian
makalah maka diberikan saran sebagai berikut :
1. Guru taman
kanak-kanak diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan tentang seni tari dan
kajian teorinya.
2. Guru taman
kanak-kanak diharapkan dapat memberikan kegiatan seni tari di sekolah sesuai
dengan tumbuh kembang anak usia dini, untuk meningkatkan kecerdasan anak usia
dini.